FORMULASI SEDIAAN PACTH ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
Abstract
Demam adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu tubuh diatas normal, dikatakan demam jika suhu tubuh berada >37,5 OC. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) mempunyai kandungan senyawa flavanoid yang telah dikenal memiliki efek antipiretik yang bekerja sebagai inhibitor enzim cyclooxygenase (COX) yang berperan dalam pembentukan prostaglandin. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan patch ekstrak rimpang dan menguji efektivitasnya sebagai antipiretik. Jenis penelitian ini adalah ekperimental dengan metode variasi konsentrasi ekstrak rimpang temulawak (F1=0,45 gram; F2= 0,75 gram) serta pengujian efek antipiretik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah induksi pepton sebanyak 1 ml secara intraperitoneal pada tikus. Hasil penelitian menunjukan kedua formulasi F1 dan F2 untuk uji organoleptik memiliki warna, bau, dan bentuk yang sama (warna keorange an, bentuk transdermal, dan bau khas temulawak); untuk uji homogenitas, susut pengeringan, ketebalan patch dan uji efektivitas antipiretik patch memenuhi persyaratan. Namun pada uji ketahanan lipatan patch belum memenuhi persyaratan yaitu >200 kali lipatan. Berdasarkan hasil tersebut patch rimpang temulawak belum memenuhi syarat dibuatnya sediaan patch, dikarenakan patch belum memenuhi syarat uji ketahanan lipatan. Uji efektivitas antipiretik diperoleh pada konsentrasi F1 = 0,45 gram ekstrak rimpang temulawak memiliki efektivitas antipiretik sebesar 36,1±0,3 OC dengan presentase penurunan demam sebesar 0,28% pada menit ke-60.
Downloads
Copyright (c) 2024 arinda Nur cahyani; Indira Pipit Miranti, Iva Rinia Dewi, Adi Susanto, Ma'rifah .
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.