MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm
<p><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Medfarm</span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> ( </span></span><a href="http://u.lipi.go.id/1573530936"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">e-ISSN:2715-9957</span></span></a><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> ) </span></span><a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1385100476&1&&"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">(p-ISSN:2354-8487)</span></span></a><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> a</span></span><strong>Medfarm</strong> is an open access journal which is a media of research publication and <em>review article</em> on all aspects of pharmaceutical science that is innovative, creative, original and based on <em>scientific</em>. Articles published in this journal include Pharmaceutical Technology, Pharmacology, Pharmaceutical Chemistry, Traditional Medicine, Food and beverages, and the field of public health</span></span></p>LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogoen-USMEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan2354-8487EVALUASI PERSENTASI KESESUAIAN DENGAN PEDOMAN 3 PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DAN ANTIVIRUS PADA PASIEN COVID-19 NON VENTILATOR DI RSUD BANGIL
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/94
<p>Coronavirus (Covid-19) is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus. Most people infected with this virus develop mild to moderate respiratory illness and recover without requiring special treatment. However, people who are older and have comorbid will experience severe illness and require medical attention that can lead to death. The aimed of this study was to provide an overview of the evaluation of the use of antibiotics and antivirals in non-ventilated Covid-19 patients at Bangil Hospital. The method used is Defined Daily Dose (DDD/100 patient-days) and One Way ANOVA analysis. Based on the DDD/100 patient-days value, the most widely used antibiotic group was Moxifloxacin and the most common antiviral group was Remdesivir. Meanwhile, based on different tests on the use of antibiotics and antivirals, it is known that there is no significant difference between those who use antibiotics and do not use antibiotics and those who use antivirals without using antivirals. Thus it can be concluded that the use of antibiotics and antivirals has no effect on the patient's recovery rate.</p>Vincentina Yenny TriamyantiRika yuliafauna herawatiAbdul Kadir Jaelani
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2022-12-282022-12-2811212714110.48191/medfarm.v11i2.94UJI DAYA HAMBAT MADU HUTAN BADUY SEBAGAI SUBSTRAT PADA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L) MELALUI METODE BIOTEKNOLOGI FERMENTASI KOMBUCHA DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PATOGEN
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/109
<p><em>Telang flower (Clitoria ternatea L) fermented by kombucha is a probiotic drink produced by a consortium of bacteria and yeast. The raw material in this kombucha fermentation is in the form of telang flowers that have been cold from the previous boiling process. This study aims to determine the antibacterial activity of telang flower kombucha with different concentrations of Baduy forest honey. The concentration of Baduy forest honey consisted of 20%, 30%, and 40% (w/v) where each treatment was repeated 3 times. The positive control used in this study was kombucha made from green tea. Sterile aquadest is a treatment positioned as a negative control. The disc diffusion method is one of the methods used in antibacterial testing by measuring the diameter of the inhibition zone. Telang flower kombucha fermentation has activity as a broad-spectrum antibacterial source. This can be indicated by the potential to prevent the growth of Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Pseudomnonas aeruginosa, and Escherichia coli bacteria. Baduy forest honey concentration of 40% is the best concentration in fermented kombucha flower telang as an antibacterial and has the potential as the latest functional drink from fermented biotechnology products.</em></p>Kusumiyati KusumiyatiDiyan Yunanto SetyajiM. Fariz FadillahFirman Rezaldi
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2022-12-282022-12-2811214216010.48191/medfarm.v11i2.109PENGUJIAN EFEK DIURETIK INFUSA DAUN KOPI (Coffea arabica L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/139
<p>Diuretik bekerja pada ginjal dengan cara meningkatkan eksresi air dan natrium klorida. Kecenderungan masyarakat mengonsumsi diuretik berbahan kimia menyebabkan banyaknya efek negatif yang ditimbulkan. Penggunaan bahan alam sudah banyak diteliti untuk menggantikan obat-obatan kimia. Salah satu bahan alam yang memiliki khasiat yaitu tanaman kopi. Tanaman kopi yang digunakan bagian daunnya mengandung senyawa-senyawa antioksidan (flavonoid, alkaloid, saponin, kafein dan polifenol) yang bermanfaat sebagai anti inflamasi (anti peradangan), anti kanker, diuretik, antimikroba dan aktivitas antioksidan. Infusa Daun Kopi (IDK) diperoleh menggunakan teknik infusa dengan pelarut akuades kemudian digunakan pada 25 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (negatif) Na-CMC 0,5 %, kelompok II (positif) Furosemid 3,6 mg/kgBB, kelompok III, IV, V IDK dosis 10, 20, 40% diberikan secara oral. Tikus diberi akuades secara oral dengan dosis 15 ml/kgBB. Tikus di letakkan di dalam kandang metabolik, kemudian pemeriksaan fisik urin dilakukan setiap 1 jam sekali selama 6 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IDK dengan dosis terbaik adalah 40% yang memberikan peningkatan volume urin, memberi pengaruh terhadap pH urin, memberi pengaruh terhadap berat jenis urin, memberi pengaruh terhadap warna urin dan memberi pengaruh terhadap kejernihan urin.</p>Suharyanisa SuharyanisaJon Kenedy MarpaungIvan Elisabeth PurbaBengi Simahara
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2022-12-282022-12-2811216117410.48191/medfarm.v11i2.139HUBUNGAN PEMBERIAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER DENGAN KEJADIAN INFEKSI COVID-19
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/143
<p style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify; line-height: normal;"><em><span style="font-size: 11.0pt; font-family: 'Book Antiqua',serif;" lang="EN-US">Coronavirus disease</span></em><span style="font-size: 11.0pt; font-family: 'Book Antiqua',serif;" lang="EN-US">-2019 (COVID-19) telah menyebabkan pandemi global. COVID-19 merupakan salah satu patogen yang menyebabkan gangguan sistem pernapasan sejak akhir Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Permasalahannya adalah pasien kanker lebih rentan terhadap infeksi COVID-19 sedangkan pasien memerlukan pengobatan yang rutin. Salah satu pengobatan penyakit kanker adalah kemoterapi. Efek samping kemoterapi berpengaruh terhadap menurunnya sistem imunitas tubuh pasien. Penurunan sistem imun mengakibatkan penurunan respons imunitas tubuh terkhususnya dalam mengatasi badai sitokin dan <em>macrophage-activation syndrome </em>yang disebabkan oleh SARS- CoV2. Penelitian terkait hubungan kemoterapi dengan kejadian infeksi COVID-19 belum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pemberian kemoterapi pada pasien kanker dengan kejadian infeksi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian kohort prospektif dimana pasien diteliti selama satu siklus kemoterapi. Sampel penelitian adalah seluruh pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda selama bulan Oktober 2021 hingga Desember 2021. Jumlah sampel penelitian berdasarkan perhitungan besar sampel adalah sebesar 307 sampel penelitian. Sampel penelitian dipilih secara <em>consecutive sampling </em>yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dimulai dengan mendokumentasikan hasil pemeriksaan <em>antigen COVID rapid test </em>sebelum kemoterapi dan sesudah kemoterapi dalam satu siklus kemoterapi. Jika ditemukan hasil deteksi <em>antigen COVID rapid test </em>positif sesudah kemoterapi dalam satu siklus kemoterapi, dilakukan wawancara terkait gejala-gejala klinis COVID-19. Analisis data meliputi analisis deskriptif, uji normalitas serta uji beda menggunakan Program SPSS. Berdasarkan uji statistik, didapatkan <em>p value </em><0,0001. Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian kemoterapi dengan kejadian infeksi COVID-19 di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda pada tahun 2021.</span></p>Octaviana SimbolonHabel Roy Sulo
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2022-12-282022-12-2811217518410.48191/medfarm.v11i2.143UJI TOKSISITAS AKUT FRAKSI N-HEKSAN BAWANG LANANG HITAM (Allium sativum L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/103
<p>Bawang lanang hitam ialah tumbuhan yang banyak dipakai jadi obat tradisional maka dibutuhkan guna tahu tingkat keamanannya. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan tujuan untuk mengetahui nilai LD50 dan gejala toksik dari pemberian fraksi n-heksan bawang lanang hitam terhadap mencit putih jantan dengan uji toksisitas akut. Pengamatan dilakukan secara intensif 30 menit, 4 jam pertama setelah perlakuan dan dilanjutkan 24 jam setelah perlakuan dengan dosis oral fraksi n-heksan bawang lanang hitam 2,38 mg/20gBB, 2,97 mg/20gBB dan 3,57 mg/20gBB. Gejala toksik yang diamati meliputi perubahan berat badan, tingkah laku, perubahan warna dan kerontokan bulu, dan feses. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa fraksi n-heksan bawang lanang hitam tidak menimbulkan efek toksik atau masuk dalam kategori praktis tidak toksik pada hewan uji yang dibuktikan dengan tidak adanya kematian pada hewan uji setelah 24 jam perlakuan.</p>Nurul Adi AryaniEka Wisnu Kusuma
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2022-12-292022-12-2911218519210.48191/medfarm.v11i2.103PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK MASYARAKAT KECAMATAN KINTAMANI TERHADAP PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/95
<p><strong><em>Background:</em></strong><em> Complementary Alternative Medicine (CAM) is very popular among people. Nevertheless, an inappropriate combination of CAM and conventional medicine can lead to adverse drug reactions (ADR). This is very limited known by the public. Therefore, it is necessary to conduct research on the knowledge, attitudes, and practices of using CAM in Kintamani District. <strong>Methods:</strong> This cross-sectional quantitative study was conducted from June to Agustus 2021. The target population in this study was 102 people in Kintamani District who were more than or equal to 18 years old and using CAM maximum of a year before. Descriptive data were processed using SPSS (21.0) to describe the knowledge, attitudes, and practices of CAM. Pearson correlation test was conducted to determine the relationship between demographic characteristics on knowledge and attitudes to use CAM. <strong>Results:</strong> The level of knowledge Kintamani District regarding the use of CAM is sufficient as many as 71 (69.61%) people. In addition, 95 (93%) people have a positive attitude about using CAM. In practice, 44 (42.3%) people use herbs in the category of CAM that is often used. Information about CAM they got from the family was 37 (29.6%) and was used to treat hypertension as many as 35 (32.8%) respondents. <strong>Conclusion</strong>: People in Kintamani District, Bangli have sufficient knowledge and a positive attitude towards the use of CAM. In addition, most people use traditional medicine to treat hypertension</em></p> <p> </p>Dewi Puspita ApsariNi Putu Wintariani
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2022-12-292022-12-2911219320310.48191/medfarm.v11i2.95REVIEW ARTICLE: ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT DENGAN BANTUAN LIGAN ASAM TANAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/123
<p>Limbah adalah bahan buangan yang dapat menurunkan kualitas lingkungan, seperti logam berat. Logam berat yang terakumulasi dalam tubuh manusia secara berlebih dapat membahayakan kesehatan hingga menyebabkan kematian, sehingga perlu dilakukan analisis logam berat. Metode yang digunakan untuk menganalisis logam berat dengan bantuan asam tanat adalah spektrofotometri <em>visible </em>pada berbagai kondisi, akan tetapi litetatur mengenai topik tersebut masih jarang ditemukan di Indonesia. <em>Review article </em>bertujuan untuk menentukan kondisi reaksi optimal kompleks logam dengan asam tanat agar dapat digunakan untuk analisis dengan metode spektrofotometri <em>visible</em>. Pengelompokan data hasil <em>article review </em>ini dapat ditemukan pada berbagai <em>database</em>, seperti <em>Google Scholar</em>, <em>Science Direct</em>, <em>Pubmed</em>, dan <em>SpringerLink</em>. Terdapat kriteria inklusi dalam <em>article review </em>ini adalah artikel yang membahas terkait logam berat yang dapat dideteksi dengan spektrofotometer <em>visibile </em>menggunakan asam tanat dan analisis logam gengan bantuan ligan asam tanat, sedangkan kriteria eksklusinya adalah bentuk artikel <em>review</em>, dan ditemukan hasil penelusuran sebanyak 17 jurnal berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Preparasi sampel dapat dilakukan dengan cara mendestruksi basah sampel kemudian menggunakan <em>masking agent </em>jika sampel mengandung lebih dari satu ion. Kondisi reaksi untuk menganalis logam berat dengan asam tanat adalah nilai pH dari asam hingga basa, jenis logam yang dianalisis, dan konsentrasi ligan yang mempengaruhi perubahan warna, rasio konsentrasi dan panjang gelombang kompleks logam-asam tanat. Modifikasi ligan asam tanat juga dapat meningkatkan selektivitas dalam menganalisis logam berat secara spektrofotometri <em>visible</em>.</p>fawandi fuad alkindiReine Risa RisthantiMerfy Jong
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2022-12-292022-12-2911220421810.48191/medfarm.v11i2.123UJI FISIKOKIMIA SEDIAAN EMULSI, GEL, EMULGEL EKSTRAK ETANOL GOJI BERRY (Lycium barbarum L.)
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/142
<p>Tanaman goji berry (<em>Lycium barbarum </em>L.) kaya akan flavanoid sebagai antioksidan, sehingga membangkitkan minat penelitian pada bidang fitokosmetik karena dapat menon-aktifkan <em>R</em><em>eactive Oxygen Species </em>(ROS), memulihkan homeostasis kulit sehingga mencegah eritema dan penuaan dini pada kulit. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak goji berry menjadi sediaan emulsi, gel, dan emulgel yang selanjutnya dilakukan evaluasi mutu fisikokimia sediaan. Goji beery diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Selanjutnya, ekstrak kental goji berry diformulasikan menjadi sediaan gel, emulsi dan emulgel. Hasil penelitian ekstrak etanol goji berry 2% yang diformulasi dalam bentuk sediaan gel, emulsi, emulgel yang selanjutnya dilakukan evaluasi mutu fisikokimia. Pengujian organoleptik menunjukkan warna merah kecoklatan (gel) dan merah muda kecoklatan (emulsi dan emulgel), lembut, tidak terjadi pemisahan; nilai pH 6,25±0,1539-7,21±0,3350; nilai daya sebar 5,60±0,10-6,70±0,10 cm; nilai viskositas 3,733±0,1222-6,826±0,1222 cPs; memiliki tipe minyak dalam air (emulsi dan emulgel); dan memiliki kestabilan yang bagus selama 30 hari.</p>Devina ChandraRahmah Rahmah
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2022-12-292022-12-2911221922810.48191/medfarm.v11i2.142POTENSI EKSTRAK ETANOL BIJI JINTEN HITAM (NIGELLA SATIVA L.) MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN KONDISI HIPERGLIKEMIK.
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/126
<p><em>Diabetes mellitus is a disease characterized by elevated blood sugar levels, one of which is often exposed to free radicals. The purpose of this study was to determine the effects of hypoglycemia and ethanol extract on black cumin seeds. This may affect the reduction in blood glucose levels and the increase in weight gain and food intake induced by alloxan in laboratory rats.</em></p> <p><em>This study is an experimental laboratory study using only a post-test class design. Subjects of this study were his 30 male Wistar rats who were adjusted for his type 2 diabetes using alloxan induction. The rats he divided into six groups. group II negative control alloxan 150 mg/kg body weight; group III positive control glibenclamide 0.45 mg/kg body weight; kg body weight, Group V black cumin seed ethanol extract dosage 200 mg/kg body weight.</em></p> <p><em>The results showed that black seed ethanol extract at doses of 100, 200, and 400 mg/kg body weight reduced blood glucose levels and increased body weight and food intake in experimental rats. The most effective dose is 400 mg/kg body weight.</em></p>Ivan Charles SeranAgustinus Alfred
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2022-12-292022-12-2911222923910.48191/medfarm.v11i2.126COMPARATIVE ANALYSIS OF SERVICE QUALITY BETWEEN PUBLIC AND PRIVATE HOSPITALS, USING SERVQUAL MODEL: A CASE STUDY OF PESHAWAR, PAKISTAN
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/102
<p>Health care industry is the integration and combination of various sectors offering quality and services to treat patients with preventive, curative, rehabilitative and palliative care. The healthcare system of Pakistan faces the challenges in providing quality as well as services as a whole, which is still supposed to be relatively poor to deliver satisfactory health care service to its citizens. Keeping in the view the nature of study, the researcher applied the quantitative method approach for obtaining the appropriate results, furthermore one sample T-test was performed to get the precise consequences of the data. For the particular purpose the SERVQUAL model which consists of five different service quality dimensions distinctively empathy, tangibility, assurance, timeliness, and responsiveness was applied. utilize to determine the local people/patients actual perception about the health care quality delivered by public and private sector hospital in Peshawar, Pakistan. A convenient based sample <em>(n=150)</em> was embraced from five hospital (3 public and 2 private) located in Peshawar. The results of the study identified the quality gaps in the service quality in various dimensions of SERVQUAL model. The result reveals that private hospitals are far better in term of empathy, tangibility, timeliness, and responsiveness, showing big difference between both hospitals. However, there is very little difference between the mean values of the service quality construct ‘assurance’ among the private having mean value (M=3.67; SD=.5258) and public (M=3.10; SD=7415) hospitals. It is because of qualified doctors with high expertise in the field of medicines/surgery and generally serving public hospitals as a permanent employees. Thus the study concluded that private hospitals are far away better from each perspective than the public due to the increasing trend of the resources availability. Since, majority of respondents who avail health care’s from the private hospitals were found satisfied in term of assurance, tangibility, timelines, responsiveness and tangibility as compared to the patients of public hospitals in Peshawar city. Finally the study recommends that, the public hospitals should implement feedback mechanism of its customers to get the actual picture of service quality and any deficiency in service quality should be serious considered for better outcomes. Furthermore government should also introduce value added rewards and facilities for the workforce of public hospitals to motivate them to better health service quality as for the sustainable development and betterment of public sectors</p>Abdul Rasool KhosoFarhan AkhtarArshad Ali NarejoSajjad Ali MallahKainat VighioDarya Khan Sanjrani
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2022-12-292022-12-2911224025210.48191/medfarm.v11i2.102ANALISIS KELENGKAPAN ADMINISTRASI RESEP NARKOTIKA PADA APOTEK RAWAT JALAN RSI SITI RAHMAH KOTA PADANG SUMATERA BARAT
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/106
<p><strong><em>ABSTRAK</em></strong>: Obat golongan narkotika merupakan salah satu obat yang digunakan sebagai analgetika dan peredarannya harus dengan resep dokter serta pengeluarannya diapotik mesti ada pelaporan. pelayanan resep harus terlebih dahulu dilakukan telaah salah satunya adalah melakukan telaah administratif yang meliputi nama pasien, umur pasien, jenis kelamin pasien, berat badan pasien, nama dokter, nomor SIP dokter, alamat dokter, nomor telepon dokter, paraf dokter dan tanggal resep. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase perparameter kelengkapan administratif resep di Apotek rawat jalan RSI Siti Rahmah Padang periode januari – maret 2022 . Penelitian dilakukan di Apotek rawat jalan RSI Siti Rahmah dengan menggunakan metode rancangan penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif analitik. Populasi pada penelitian ini lembar resep narkotika. Hasil penelitian akan menunjukkan resep narkotika pada apotek rawat jalan RSI Siti Rahmah tidak satupun yang lengkap dengan nilai 100% dan resep narkotika yang lengkap pada semua sample dengan nilai 0%. Lembar resep yang memenuhi kelengkapan administratif resep dengan rincian ada nama pasien 100%, umur pasien 84%, jenis kelamin 0%, berat badan 0%, tinggi badan 0%, nama dokter 75%, nomor SIP 48,7%, alamat 86,3%, paraf dokter 27,3%tanggal resep 84,7%, unit asal 50%, nama obat 100%, dosis 100%, jumlah obat 100%, cara penggunaan 99,7%. berdasarkan hasil yang diperoleh didapatkan kelengkapan administrassi yang terpenuhi 100% hanyalah terkait nama pasien, nama obat, dosis dan jumlah obat sedangkan kelngkapan administrasi yang lainnya tidak terpenuhi 100%.</p>Siska FerildaElsa MarcellindaSri WahyuniSandra Tri Juli Fendri
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2022-12-302022-12-3011225326210.48191/medfarm.v11i2.106KAJIAN PUSTAKA: TINJAUAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MINYAK ATSIRI SEBAGAI AROMATERAPI
https://jurnalfarmasidankesehatan.ac.id/index.php/medfarm/article/view/101
<p>Minyak atsiri merupakan zat berbau dan memberikan bau yang khas pada tanaman. Indonesia menjadi negara pengekspor terbesar dalam perdagangan sejumlah minyak atsiri. Selain mengekspor, Indonesia seringkali mengimpor minyak atsiri kedalam negeri. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya wawasan tentang minyak atsiri dan cara pengolahannya. Sedangkan penggunaan minyak atsiri di Indonesia sangat beragam, salah satunya sebagai aromaterapi. Aromaterapi merupakan suatu teknik pengobatan yang menggunakan aroma minyak esensial yang berasal dari proses penyulingan berbagai bagian tanaman, bunga, maupun pohon yang masing-masing mengandung sifat terapi yang berbeda. Biasanya aromaterapi digunakan untuk meningkatkan mood, mengubah area kognitif, dan digunakan sebagai obat tambahan. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk menganalisis (mengkaji) efektivitas penggunaan minyak atsiri sebagai aromaterapi. Dalam menyusun tinjauan artikel ini, teknik yang digunakan yaitu teknik studi pustaka dengan mencari sumber atau literatur dalam bentuk data primer berupa jurnal internasional berbahasa Inggris yang terbit selama 10 tahun terakhir (2012-2022). Selain itu, jurnal yang relevan dengan topik didapatkan melalui pencarian pada database PubMed. Dengan banyaknya manfaat yang didapatkan dari aromaterapi dari minyak atsiri, maka dapat dijadikan pertimbangan bagi Indonesia untuk mengembangkan potensi pengolahan minyak atsiri lebih lanjut untuk dijadikan aromaterapi.</p>Ineke Rossa Caroline
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2023-01-262023-01-2611226327510.48191/medfarm.v11i2.101