UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK KULIT BATANG SELUTUI PUKA (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) MENGGUNAKAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST
Abstract
Selutui puka adalah salah satu tumbuhan yang secara empiris oleh masyarakat suku Dayak di Desa Karangan, Kecamatan Mook Manar Bulant, Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur digunakan sebagai obat kanker pada bagian kulit batang. Tujuan penelitian untuk mengetahui sifat toksik dan nilai LC50 ekstrak n-heksana, etil asetat dan etanol kulit batang selutui puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) terhadap larva Artemia salina Leach. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan tahapan penelitian yaitu pengambilan sampel, determinasi tumbuhan, pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak n-heksana, etil asetat dan etanol, skrining fitokimia, penetasan telur larva Artemia salina Leach dan uji toksisitas akut ekstrak n-heksana, etil asetat dan etanol terhadap larva Artemia salina Leach dengan masing-masing konsentrasi 50 ppm, 100 ppm dan 200 ppm. Diperoleh ekstrak kental n-heksana sebanyak 4,34 g (rendemen 2,17%), ekstrak etil asetat sebanyak 2,70 g (rendemen 1,35%) dan ekstrak etanol sebanyak 7,05 g (rendemen 3,53%). Hasil skrining fitokimia kulit batang selutui puka ekstrak n-heksana mengandung senyawa alkaloid dan triterpenoid. Ekstrak etil asetat mengandung senyawa flavonoid dan triterpenoid. Ekstrak etanol mengandung senyawa alkaloid, triterpenoid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Nilai LC50 ekstrak n-heksana 241,617 ppm (sangat toksik), ekstrak etil asetat 140,955 ppm (sangat toksik) dan ekstrak etanol 103,618 ppm (sangat toksik).
Downloads
Copyright (c) 2024 Fitri Handayani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.