AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Malassezia furfur
Abstract
Malassezia furfur adalah jamur lipofilik yang menyebabkan penyakit Pityriasis versicolor. Pengobatan standar untuk Pityriasis versicolor umumnya melibatkan penggunaan antijamur; namun, resistensi dan efek samping telah memicu pencarian alternatif berbasis bahan alami. Kunyit (Curcuma domestica), dikenal memiliki aktivitas antijamur karena kandungan kurkuminoid dan minyak atsirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kandungan fitokimia yang terdapat dalam kunyit, serta mengevaluasi aktivitas ekstrak kunyit terhadap pertumbuhan Malassezia furfur. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan desain post-test only with control group menggunakan metode difusi sumuran. Konsentrasi ekstrak yang diuji adalah 5%, 10%, 15%, dan 20%, dengan ketokonazol sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif. Perlakuan diinkubasi selama 48 jam. Zona hambat yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong dan dianalisis dengan uji statistik One Way ANOVA serta uji lanjut Post hoc Bonferroni. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya senyawa kurkuminoid dan terpenoid dalam ekstrak kunyit. Uji sensitivitas menunjukkan diameter rata-rata zona hambat pada konsentrasi 20% adalah 9,67mm, 15% adalah 8,37mm, 10% adalah 6,29mm, 5% adalah 4,51mm, sedangkan kontrol positif menunjukkan zona hambat sebesar 18,35 mm dan kontrol negatif tidak menunjukkan zona hambat. Analisis One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok dan dalam kelompok perlakuan (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kunyit mampu menghambat pertumbuhan Malassezia furfur.
Downloads
Copyright (c) 2024 Eliya Mursyida, Senny Shirleen, Nurmaliza Hasan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.